Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Membina Diri Sendiri

Beberapa problematika umat saat ini antara lain dekadensi moral, gaya hidup hedoisme dan pengaruh budaya barat, perbedaan yang melahirkan perpecahan, minim figur keteladanan dan penerapan hukum sekuler.
Untuk itu, di tengah-tengah problematika umat yang belum jelas ujung pangkalnya, alih-alih selalu  menyalahkan pihak lain, marilah masing-masing introspeksi diri dan melakukan pembinaan atas diri sendiri.
Tarbiyah dzatiyah adalah tarbiyah seseorang terhadap diri sendiri oleh dirinya sendiri. Setiap individu memiliki tanggung jawab dalam mengontrol diri sendiri. Kita tidak dapat selalu menggantungkan binaan dari orang lain. Tidak mungkin dalam 24 jam sehari semalam menunggu orang lain untuk mengontrol dan memperbaiki diri kita. Dengan dmeikian,  memperbaiki diri sendiri adalah sebuah keharusan untuk mengontrol kualitas diri.
Berikut ini alasan mengapa pembinaan terhadap diri sendiri itu bersifat harus. Disarikan dari buku Tarbiyah Dzatiyah karya Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan (2002)
Pertama, Menjaga diri mesti didahulukan daripada menjaga orang lain. Ibarat terjadi kebakaran di rumah, maka yang pertama kali dipikirkan adalah menyelamatkan diri sendiri.
Kedua, jika Anda tidak membina diri sendiri, siapakah yang akan mentarbiyah Anda? Ketiga,, hisap kelak bersifat individual. Setiap orang  kelak akan dimintai pertangungjawaban tentang diri dan sepak terjangnya. Keempat, jenis pembinaan diri sendiri ini mampu mengadakan perubahan. Manusia lebih tahu diri mereka sendiri dan masing-masing individu biasanya mempunyai rahasia aib yang enggan untuk diketahui orang lain. Kelima, sebagai sarana untuk tegar dan istikamah. Keenam, sebagai sarana dakwah yang paling kuat karena ia menjadi panutan dan teladan atas kebaikannya. Ketujuh, merupakan cara yang benar dalam memperbaiki realitas yang ada. Jika indvidunya baik, baik pula keluarga dengan izin Allah, lalu dengan sendirinya masyarakat menjadi baik, pada akhirnya umat menjadi baik secara sedikit demi sedikit. Delapan, muah diaplikasikan setiap waktu, kondisi dan tempat.
Bagaimana caranya melakuan tarbiyah dzatiyah ini? Dalam buku tersebut dikemukakan ada delapan cara, yaitu  (1) muhasabah, (2) taubat dari segala dosa karena semua dosa adalah kesalahan, (3) mencari ilmu dan memperluas pengetahuan, (4) mengerjakan amalan-amalan iman, (5) memperhatikan aspek akhlak (moral), (6) terlibat dalam aktvitas dakwah, (7) mujahadah, (8) berdoa dengan jujur kepada Allah Swt.
Kehidupan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Niat baik selalu dihadapkan godaan. Perbuatan baik ada tantangannya. Oleh karena itu, untuk meraih kebaikan dan keberkahan baik di dunia maupun di akhirat kita harus selalu melakukan pembinaan atas diri sendiri.

(Tulisan ini pernah tayang di Kedaulatan Rakyat, 18 Maret 2018)
Yeti Islamawati, S.S.
Yeti Islamawati, S.S. Jika aku punyai "impian", maka aku akan berusaha mencari jalan untuk mewujudkannya. Dalam rentang waktu tahun 2016 hingga tahun 2020 ini, alhamdulillah, ada lebih dari seratus karya saya, termuat di media massa, antara lain Harian Analisa, Harian Bernas, Harian Bhirawa, Harian Singgalang, Kabar Madura, Kedaulatan Rakyat, Koran Jakarta, Koran Pantura, Malang Post, Padang Ekspress, Radar Cirebon, Radar Madura, Radar Sampit, Radar Surabaya, Republika, Solopos, Tribun Jateng, Web Suku Sastra, Web Pergumapi, Majalah Pewara UNY, Majalah Hadila, Majalah Auleea, Majalah Bakti, Majalah Candra, Majalah Fatwa, serta Majalah Guru.

Posting Komentar untuk "Pentingnya Membina Diri Sendiri"