Resensi Novel Seumpama Matahari
Judul
Penulis
Penerbit
Cetakan
Tebal
ISBN
|
: Seumpama Matahari
: Arafat Nur
: Diva Press
: Pertama, Mei 2017
: 142 halaman
: 978-602-391-415-9
|
Sebuah Novel yang Mengajarkan Bijak dalam Kehidupan
Membaca Novel Seumpama Matahari seakan berpetualang dan menjejakkan kaki di Tanah Rencong, Aceh. Arafat Nur memberikan suatu filosofi tentang pandangan hidup, campuran senyawa dari kebijaksanaan, perasaan haru, dan pengalaman penulis. Pembaca akan dapat meresapi untaian hikmah dalam baris-baris kalimatnya.
Dari judulnya saja, novel ini sudah membuat pembaca menuju dimensi keikhlasan, seumpama matahari yang menerangi bumi, “Cinta seumpama matahari. Ia tidak pernah mengharapkan cahaya dari bumi. Tapi, ia selalu memberikan cahaya bagi bumi. Biarpun bumi tidak merasakan cahayanya.” (halaman 92)
Alur cerita yang melompat-lompat tetapi tertata rapi membuat pembaca tidak bosan serta ikut merasakan menjadi tokoh utama dengan penuh debaran. Mengisahkan sekelompok pejuang yang kerap terancam maut di hutan, juga naluri, kesetiaan, dan hubungan cinta dengan seorang gadis. Seperti novel sejarah kontemporer yang sayang untuk dilewatkan.
Adapun dalam menggambarkan latar cerita tentang hutan begitu detail, mengingatkan novel Harimau-Harimau karya Mochtar Lubis. Latar juga dipenuhi keunikan warna lokal Aceh seperti tampak pada adanya kedai kopi.
Ilustrasi Novel Seumpama Matahari yang berupa gambar seseorang yang melangkah menuju lingkaran matahari dan berwarna oranye, dapat menggambarkan isi cerita,.
Novel yang mengajarkan untuk bijak dalam hidup. Terkadang, kita dihadapkan pada suatu keadaan yang kita tidak bisa memilih dan kita hanya perlu menjalani dengan cara sebaik yang kita bisa. Ada kalanya pula dihadapkan pada sebuah pilihan yang sulit. Dan ketika kita memilihnya berarti kita telah memilih konsekuensinya. Layak dibaca oleh semua kalangan dan semua umur.
(Tulisan ini pernah tayang di Kedaulatan Rakyat Edisi 20 Mei 2017)
Posting Komentar untuk "Resensi Novel Seumpama Matahari"