Catatan Perjalanan Memasuki Rumah FLP
Assalamu’alaikum. Wr Wb
ALhamdulillah, resmi jadi anak FLP, meski usia tak lagi muda.
Ya. Sekarang aku anak FLP. Dari rangkaian acara seleksi FLP, bisa saya ikutii,
walaupun belum bisa total. Begitulah karena emak-emak terkadang ada acara tak
terduga, seperti kemarin izin untuk menengok ibu mertua dan kakak ipar. Namun,
saya tetap berjuang untuk mengikuti kegiatan semaksimal saya bisa.
Dua sesi materi yang saya ikuti asik sekali. Pertamanya dari
Mbak Mujiatun. Meski telat datang (ngajar dulu) saya bisa menangkap bahwa
pengalaman dari kita pribadi dapat dijadikan sumber tulisan. Setiap kita pasti
pernah mempunyai pengalaman pribadi, entah itu pengalaman membahagia,
menyedihkan, lucu, menggelikan, mengagumkan, menjengkelkan, dan lain
sebagainya. Kesemuanya dapat dijasikan inspirasi cerita. Tentu saja tanpa
meninggalkan imajinasi.
Materi kedua yang saya ikuti dari Mbak Fitri Hasanah Ambar.
Wow. Bahkan inspirasi menulis dapat diawali dari potongapotongan gambar. Luar
biasa. Gambar-gambar yang nampaknya tidak berhubungan ternyata bisa ditarik
benang merah. Bagi saya ini hal baru. Terlebih saya yang sedang belajar menulis
fiksi.
Nah, acara selanjutnya sesi untuk menyampaikan testimoni
tentang acara kegiatan FLP di hari itu. Senang sekali bisa kepilih menyampaikan
uneg-uneg. Kepilih karena kriterianya kepala tiga (jadi pada tahu usia saya
yang sebenarnya xixixi).
Waktu nulis tertimoni aduhai, ada semacam godaan. Tetiba, sekonyong-konyong,
makjegagek ada pengamen datang dan tukang bersih-bersih yang hebohnya ngalahin
kereta ekonomi jaman dulu.
Posting Komentar untuk "Catatan Perjalanan Memasuki Rumah FLP"