Resensi Buku Cincin Lama Belum Kembali
Serunya Lika-Liku Pernikahan
Judul : Cincin Lama Belum Kembali
Penulis : Achi TM
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, 2019
Tebal : 336 halaman
ISBN : 978-602-06-2259-0
Tentunya, setiap insan yang menikah berharap, pernikahan yang terjadi
akan langgeng selamanya. Namun, seringkali hidup sering tanpa diduga bukan? Sebuah
pernikahan yang agung sebaiknya dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Menyegerakan tentu berbeda dengan tergesa-gesa.
Novel Cincin Lama Belum Kembali menceritakan tentang Fathur dan
Kayana. Setelah dinobatkan menjadi Abang None Jalarta, karier keduanya melejit.
Mereka sukses di dunia entertainment, berpacaran, lalu menikah diam-diam
karena masih terikat dengan kontrak sinetron remaja.
Beberapa tahun kemudian, Fathur yang telah sukses bisnis mengalami
bangkrut ditambah lagi dengan pertengkaran-pertengkaran rutin menghampiri rumah
tangganya membuat Fathur menceraikan Kanaya. Kanaya, perempuan catik itu, janda
dalam kondisi tidak punya apa-apa, dan yang lebih parah dalam kondisi
kegemukan.
“Jangan tanya apa alasan Fathur menceraikanku. Klise: kami sudah tidak
harmonis lagi. Tidak ada orang ketiga, tidak ada perselingkuhan apa pun. Juga
bukan karena gemuk,” (hlm 5). Kanaya yang terbiasa dimanja keadaan tentu sangat
shock menghadapi hari-harinya, tambahan lagi dia tidak bekerja dan tidak
memiliki keahlian apa pun. Ia pun menyesal selama ini telah banyak
mengia-nyiakan kesempatan.
Setelah resmi bercerai di Pengadilan Agama, mereka menerapkan adab-adab perceraian dengan baik, seperti yang
dituntunkan agama. Kanaya tetap tinggal di rumah Fathur selama masa iddah.
Fathur hanya menjatuhkan talak satu, sehingga ada kemungkinan bagi
keduanya untuk rujuk. Awalnya, Kanaya berpikir mungkin saja memperbaiki
keadaan. Mungkin mereka akan menyesal sudah memutuskan bercerai. Mungkin mereka
akan canggung ketika bertemu, atau tidak sengaja saling menatap dan getaran-getaran
cinta akan muncul kembali. Namun kenyataannnya nihil.
Perceraian tentu membuat terpuruk, penulis buku ini, Achi TM dapat menggambarkan
dengan baik sehingga emosi pembaca serasa diaduk-aduk. Terasa berat dalam
menjalani hari-hari, “Menghabiskan waktu dengan mengaji, membaca tafsir,
terjemahan, membaca novel, menonton, menangis, membaca komik lucu, tertawa,
menangis lagi,” (hlm 7).
Takdir membertemukan mereka kembali dalam sebuah acara televisi.
Keduanya didapuk menjadi MC. Acara tersebut ternyata tentang pernikahan, ada
yang disiarkan secara tidak langsung, ada juga yang live. Keduanya yang
pernah gagal dalam membina rumah tangga, sering kali merasa baper satu sama
lain. Hal yang menggelikan ketika Kanaya dan Fathur saling sahut, keluar dari narasi
yang seharusnya diucapkan.
Cerita dibingkai dalam teka-teki mengenai cincin kawin yang dipakai oleh
Kanaya, walaupun sudah bercerai, Fathur benar-benar meminta Kanaya
mengembalikan cincin kawin mereka. Tentu saja Kanaya penasaran, sama seperti
halnya dengan pembaca. Ada apa di balik cincin itu? Lalu bagaimana dengan ending
Kanaya dan Fathur? Hal tersebut membuat pembaca tak sabar ingin membalik
halaman selanjutnya. Sebuah novel yang membawa pencerahan bagi pembacanya. Ada
banyak pelajaran yang dapat dipetik agar sepasang suami istri saling menjaga
sebuah pernikahan yang agung.
Yeti
Islamawati, S.S. alumni Universitas Negeri Yogyakarta.
Posting Komentar untuk "Resensi Buku Cincin Lama Belum Kembali"